5 Juli 2014

Taj Mahal, Karya Besar di Balik Kisah Cinta dan Penindasan

 Taj Mahal, Karya Besar di Balik Kisah Cinta dan Penindasan
Pernahkah melihat Taj Mahal? Itu adalah bangunan indah yang berbalut pualam putih dan sangat indah. Namun ternyata dibalik keindahannya yang memesona itu, tersimpan sebuah cerita tentang patah hatinya seorang raja yang ditinggal istri kesayangannya. Itulah kisah kehilangan raja Shah Jahan atas meninggalnya sang istri tercinta, Mumtaz Mahal ketika melahirkan puteranya.

Bangunan kuburan mewah yang dibangun di kota Agra ini mengikuti gaya arsitektur Moghul. Pembangunan ini berhasil diselesaikan pada tahun 1647 M. Bangunan ini menjadi saksi sejarah saat India diserbu oleh kelompok Jat, dijajah oleh colonial Inggris, dan pemberontakan India tahun 1875 M. Bangunan ini pernah direstorasi dan dipasangi pelindung agar aman dari serangan bom selama Perang Dunia II.

Tak hanya kisah cinta mendalam dan patah hati yang berkepanjangan yang bisa tersingkap dari bangunan itu. Tetapi itu sekaligus menjadi bangunan prestisius yang menunjukkan ambisi besar seorang Shah Jahan. Hal itu dapat dilihat dari kisah sejarah setelah masa pembangunan selesai, dirinya digulingkan dan dipenjarakam oleh putranya sendiri. Meskipun demikian, akhirnya sang anak menguburkan sang ayah di samping ibundanya, Mumtaz Mahal.
Pembangunan ini memerlukan waktu 22 tahun dengan mengerahkan 20.000 orang pekerja dan 1.000 ekor gajah. Bangunan ini memiliki kubah megah setinggi 200 kaki. Di dalamnya terdapat sarkofagus sebagai perlambang makam kedua pasangan yang telah wafat itu. Tetapi makam sebenarnya dari keduanya tersembunyi di lanti bawah dan rahasia.

Untuk berkunjung ke sana kita bisa meluangkan waktu hari-hari biasa. Jika ingin malam hari, kita dapat berkunjung ke sana di saat bulan purnama, atau dua hari sebelum dan sesudahnya. Tetapi jangan sekali-kali berkunjung pada hari Jumat atau Ramadhan, karena tempat ini akan ditutup untuk umum.

0 komentar:

Posting Komentar