Siapakah presiden yang akan terpilih pada Pilpres 9 Juli 2014 ini?
Berbagai survei dilakukan untuk memprediksi calon-calon presiden yang
menempati elektabilitas tertinggi. Dari sekian banyak nama calon, muncul
beberapa nama yang mempunyai peluang besar menjadi presiden Indonesia
ke-7, antara lain Jokowi, Prabowo Subianto, Mahfud MD, dan Dahlan Iskan.
Selain prediksi, muncul pula beberapa ramalan mengenai sosok yang akan menggantikan Presiden SBY, yaitu ramalan dari Jayabaya, Ronggo Warsito, dan dari astrolog (ahli perbintangan). Bagaimana isi ramalan tersebut? Simak saja isinya dalam tulisan berikut ini.
Selain prediksi, muncul pula beberapa ramalan mengenai sosok yang akan menggantikan Presiden SBY, yaitu ramalan dari Jayabaya, Ronggo Warsito, dan dari astrolog (ahli perbintangan). Bagaimana isi ramalan tersebut? Simak saja isinya dalam tulisan berikut ini.
Elektabilitas Jokowi sebagai calon presiden hampir tak tergoyahkan.
Sejak Gubernur DKI tersebut dideklarasikan sebagai calon presiden oleh
PDI Perjuangan, banyak orang memprediksi Jokowi tinggal menunggu
pelantikan. Sayangnya, jika Jokowi benar-benar terpilih menjadi Presiden
ke-7 dia tidak akan menyelesaikan masa kepemimpinannya hingga lima
tahun. Lho, kok bisa?
Menurut ramalan Jayabaya (1135-1157), Indonesia hanya akan mencapai
kemakmuran jika dipimpin oleh presiden yang mempunyai nama sesuai dengan
urutan “Notonogoro” yang dipisahlan menjadi No-To-No-Go-Ro.
Diawali oleh “No”, yaitu Soekarno, dan dilanjutkan oleh “To” yang
diwakili oleh Soeharto. Namun setelah Soeharto, belum ada lagi nama
Presiden RI yang masuk dalam ramalan ini, mulai dari BJ Habibie,
Megawati Soekarnoputri, hingga Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Baru setelah
itu ada lagi nama “No” yang kedua, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.
Nama Habibie, Megawati, dan Gus Dur tidak masuk dalam istilah
Notonogoro. Karena itu ketiganya tidak ada yang memimpin hingga lengkap
lima tahun. Dengan mengacu pada uraian “Notonogoro” ini, maka jika
Jokowi terpilih sebagai Presiden RI pada Pilpres 2014 ini, dia
diprediksi tidak akan menyelesaikan masa 5 tahun kepemimpinannya.
Nama presiden yang akan memimpin minimal lima tahun, semestinya yang
berakhiran “Go”. Lalu, siapakah dia? Apakah ia akan muncul dalam Pilpres
2014 ini atau pada Pemilu-pemilu berikutnya? Entahlah. Namanya juga
ramalan.
Menurut Ronggo Warsito, presiden yang akan menggantikan SBY adalah
sosok yang sangat religius. Menurut pujangga besar tanah Jawa pada era
Kasunanan Surakarta abad 18 itu, ada tujuh satrio sebagai tokoh yang
memerintah Indonesia.
Tujuh tokoh tersebut adalah Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, dan Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
Tujuh tokoh tersebut adalah Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, dan Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro (pemimpin yang akrab dengan penjara)
yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu penjajajahan. Pemimpin
ini kemudian menjadi tokoh besar yang terkenal sampai ke seluruh dunia
(Murwo Kuncoro). Tokoh tersebut ditafsirkan sebagai Soekarno,
Proklamator dan Presiden Pertama RI (1945-1967).
Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar. Tokoh pemimpin berharta dunia
(Mukti), berwibawa dan ditakuti (Wibowo). Namun dirinya dilekatan
dengan segala kesalahan dan bernasib buruk (Kesandung Kesampar).
Ditafsirkan sebagai Soeharto, Presiden kedua RI dan pemimpin Rezim Orba
yang sangat ditakuti (1967-1998).
Satrio Jinumput Sumelo Atur. Tokoh pemimpin yang diangkat (Jinumput)
tetapi hanya dalam masa transisi atau sekedar menyelingi (Sumela Atur).
Ditafsirkan BJ Habibie Presiden Ketiga RI. Berkuasa tahun 1998-1999.
Satrio Lelono Topo Ngrame. Tokoh pemimpin yang suka mengembara atau
keliling dunia (Lelono) juga mempunyai jiwa rohaniawan dan kontroversial
(Tapa Ngrame). Ditafsirkan KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dus,
Presiden Keempat RI (1999-2000).
Satrio Piningit Hamong Tuwuh, yaitu tokoh pemimpin yang muncul
membawa kharisma leluhurnya (Hamong Tuwuh). Sosok ini ditafsirkan
sebagai Megawati Soekarnoputri yang merupakan anak Soekarno, Presiden
Kelima RI (2000-2004).
Satrio Boyong Pambukaning Gapuro. Tokoh pemimpin yang berpindah
tempat (boyong) dari menteri menjadi presiden dan akan menjadi peletak
dasar sebagai pembuka gerbang menuju puncak zaman keemasan (Pambukaning
Gapuro). Tokoh ini ditafsir SBY. Dia akan selamat memimpin bangsa dengan
baik jika mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Pemimpin Ketujuh,
Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu.
Presiden ketujuh adalah Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu, yaitu tokoh
pemimpin yang sangat religius, digambarkan sebagai tokoh agama
(Pinandito/ulama) yang rendah hati, dan memimpin Negara atas dasar agama
(Sinisihan Wahyu).
Apakah Anda percaya dengan ramalan ini? Terlepas percaya atau tidak, wong namanya juga hanya ramalan.
Seorang astrolog, Intan Ophelia, dalam sebuah acara talkshow di
stasiun TV swasta secara blak-blakan mengungkapkan mengenai sosok yang
akan terpilih sebagai Presiden RI ke-7. Menurutnya, sosok presiden
mendatang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Presiden terpilih dalam pemilu nanti adalah seseorang dari PDIP,” kata Intan yang mengacu pada peta astrologi yang ia kuasai.
Apakah sosok tersebut Megawati Soekarnoputri atau Jokowi? Intan
enggan menjelaskan lebih detail. Dia tidak mau menyebutkan secara
terus-terang identitas dari “seseorang” yang dia sebut sebagai Presiden
RI ke-7 tersebut. Sebaliknya, Intan justru membaca peta astrologi
Megawati yang menurutnya pada Oktober tahun ini akan merayakan sebuah
kemenangan.
“Dari peta astrologi, Megawati akan merayakan kemenangan. Aspek
astrologinya adalah progressed moon trine 120 derajat progressed
matahari. Bisa jadi PDIP, Megawati, atau Megawati dan PDIP-nya yang
merayakan kemenangan,” jelas Intan.
Ingat, ini hanya sekadar ramalan. Anda boleh percaya boleh tidak. Jika ingin yang pasti, tunggu saja sampai Pilpres selesai. (dari berbagai sumber)
Ingat, ini hanya sekadar ramalan. Anda boleh percaya boleh tidak. Jika ingin yang pasti, tunggu saja sampai Pilpres selesai. (dari berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar