Metal dan muslim mungkin dunia paling bertentangan. Banyak pula
menduga musik ini doktrin kaum barat untuk melemahkan pemuda-pemuda
Islam sejagat. Dalam metal ada pemikiran liberal yang akhirnya membawa
keimanan seorang muslim bisa jatuh. Namun pikiran ini dimentahkan. Ini
dia lima band metal muslim yang lirik lagunya berisi pemujaan pada
Allah, Nabi Muhammad, dan anti perang.
Dilansir dari rasionalist.org.uk (2009), band metal ini jauh lebih
bisa diterima oleh masyarakat Amerika Serikat dan Eropa meski mereka
menyuarakan keislaman, cinta, dan pesan damai. Satu bukti jika anak
metal lebih punya hati dan rasa kebersamaan dibanding mereka mengaku
relijius.
Band metal muslim mana saja tersohor sejagat?
Band metal muslim mana saja tersohor sejagat?
1.
TarantisT
Band metal TarantisT gambaran sedikit musik minoritas metal dari salah
satu negara Islam paling konservatif, Iran. Sudah sejak lama Iran
mengharamkan musik ala barat apalagi metal lekat dengan ritual pemujaan
setan.
TarantisT mulai bermusik 13 tahun lalu. Mereka terbentuk
di Ibu Kota Teheran. Anggotanya terdiri dari Arash, Arsy, Aidin, dan
Shahab. Mereka mencintai metal dan beberapa band beraliran musik keras.
Hingga
akhirnya mereka memainkan musik dari bawah tanah (underground), membuat
rekaman, dan mendistribusikannya sendiri. Nama mereka cukup dikenal dan
sering satu panggung dengan beberapa band tersohor seperti Metallica,
Motorhead, Stone Temple Pilots, dan sebagainya. Mereka eksodus ke
Amerika Serikat untuk mendapatkan keleluasaan bermusik.
2.
TheKordz
Band rock The Kordz ini asal Libanon beranggotakan Moe Hamzah (vokal),
Mazen Siblini (keyboard), Nadim Siufi (gitar), Souhail Mukadem (drum),
Alan Azar (gitar), dan Nadim Abu Cakra (bass). Mereka lahir di wilayah
kekuasaan Hizbullah, Libanon selatan.
Lalu mereka hijrah ke Ibu
Kota Beirut.Di sinilah The Kordz memiliki peluang untuk mengembangkan
sayap dan terbukti mereka cukup diminati sejagat. Band ini pernah
mengatakan tur keliling Eropa dan Kanada. Lirik mereka bercerita tentang
cinta, keluarga, dan perdamaian.
3.
Khalas
Khalas berasal dari Kota Akka yang setengahnya lagi diakui Israel
sebagai bagian dari tanah mereka namun Khalas bersikeras mereka
Palestina.
Khalas beranggotakan Mahmud Shalabi (vokalis), Abde Hathout (gitar), Fadel Qandil (perkusi/drum), dan Rooster (bas).
Musik
metal mereka bawakan berbeda lantaran dekat dengan nuansa padang pasir.
Mereka juga menggunakan syair-syair anti kekerasan, serta beberapa
syair sufi.
4.
Arsames
Arsames lahir dan besar di Kota Mashhad, Iran. Mereka membawa musik berirama cepat dan menghentak.
Beranggotakan
Ali Madarshahi(vokalis), Morteza Shahrami (gitar), Said Makari (bas),
dan Soros Kheradman (drum), mereka banyak berbicara soal budaya dan
kebesaran Islam masa lalu. Mereka juga suka lirik-lirik anti kekerasan.
5.
ArthimoTh
Ali Azheri seorang ulama muda asal Irak bergabung dengan band metal Iran
Arthimoth mengaku awalnya tidak menyukai musik ini. Dia mempercayai ini
haram. Namun ketika mendalaminya dan mempelajari sejarah metal serta
cabang rock lain semisal hardcore dan punk, Azheri larut dalam musik
itu.
Azheri mengatakan Al-Quran tidak mengharamkan musik
sementara hadist merujuk perkataan Nabi Muhammad jika musik itu dekat
dengan setan sudah lama dilemahkan oleh banyak ulama sejagat.
Generasi
muda muslim di Timur Tengah mengaku muak dengan peperangan dan
perebutan kekuasaan. Generasi metal muslim ini memilih caranya sendiri
untuk berjuang. "Kami suka perdamaian," ujar Azheri.
Pemuda
rajin salat lima waktu itu memilih menyuarakan ketidak seimbangan
dilihatnya dalam musik metal. Dia yakin generasi ini akan bertambah
seiring waktu dimana tak lagi orang menyukai perang.
TarantisT mulai bermusik 13 tahun lalu. Mereka terbentuk di Ibu Kota Teheran. Anggotanya terdiri dari Arash, Arsy, Aidin, dan Shahab. Mereka mencintai metal dan beberapa band beraliran musik keras.
Hingga akhirnya mereka memainkan musik dari bawah tanah (underground), membuat rekaman, dan mendistribusikannya sendiri. Nama mereka cukup dikenal dan sering satu panggung dengan beberapa band tersohor seperti Metallica, Motorhead, Stone Temple Pilots, dan sebagainya. Mereka eksodus ke Amerika Serikat untuk mendapatkan keleluasaan bermusik.
2.
TheKordz
Band rock The Kordz ini asal Libanon beranggotakan Moe Hamzah (vokal),
Mazen Siblini (keyboard), Nadim Siufi (gitar), Souhail Mukadem (drum),
Alan Azar (gitar), dan Nadim Abu Cakra (bass). Mereka lahir di wilayah
kekuasaan Hizbullah, Libanon selatan.
Lalu mereka hijrah ke Ibu
Kota Beirut.Di sinilah The Kordz memiliki peluang untuk mengembangkan
sayap dan terbukti mereka cukup diminati sejagat. Band ini pernah
mengatakan tur keliling Eropa dan Kanada. Lirik mereka bercerita tentang
cinta, keluarga, dan perdamaian.
3.
Khalas
Khalas berasal dari Kota Akka yang setengahnya lagi diakui Israel
sebagai bagian dari tanah mereka namun Khalas bersikeras mereka
Palestina.
Khalas beranggotakan Mahmud Shalabi (vokalis), Abde Hathout (gitar), Fadel Qandil (perkusi/drum), dan Rooster (bas).
Musik
metal mereka bawakan berbeda lantaran dekat dengan nuansa padang pasir.
Mereka juga menggunakan syair-syair anti kekerasan, serta beberapa
syair sufi.
4.
Arsames
Arsames lahir dan besar di Kota Mashhad, Iran. Mereka membawa musik berirama cepat dan menghentak.
Beranggotakan
Ali Madarshahi(vokalis), Morteza Shahrami (gitar), Said Makari (bas),
dan Soros Kheradman (drum), mereka banyak berbicara soal budaya dan
kebesaran Islam masa lalu. Mereka juga suka lirik-lirik anti kekerasan.
5.
ArthimoTh
Ali Azheri seorang ulama muda asal Irak bergabung dengan band metal Iran
Arthimoth mengaku awalnya tidak menyukai musik ini. Dia mempercayai ini
haram. Namun ketika mendalaminya dan mempelajari sejarah metal serta
cabang rock lain semisal hardcore dan punk, Azheri larut dalam musik
itu.
Azheri mengatakan Al-Quran tidak mengharamkan musik
sementara hadist merujuk perkataan Nabi Muhammad jika musik itu dekat
dengan setan sudah lama dilemahkan oleh banyak ulama sejagat.
Generasi
muda muslim di Timur Tengah mengaku muak dengan peperangan dan
perebutan kekuasaan. Generasi metal muslim ini memilih caranya sendiri
untuk berjuang. "Kami suka perdamaian," ujar Azheri.
Pemuda
rajin salat lima waktu itu memilih menyuarakan ketidak seimbangan
dilihatnya dalam musik metal. Dia yakin generasi ini akan bertambah
seiring waktu dimana tak lagi orang menyukai perang.
TheKordz
Lalu mereka hijrah ke Ibu Kota Beirut.Di sinilah The Kordz memiliki peluang untuk mengembangkan sayap dan terbukti mereka cukup diminati sejagat. Band ini pernah mengatakan tur keliling Eropa dan Kanada. Lirik mereka bercerita tentang cinta, keluarga, dan perdamaian.
3.
Khalas
Khalas berasal dari Kota Akka yang setengahnya lagi diakui Israel
sebagai bagian dari tanah mereka namun Khalas bersikeras mereka
Palestina.
Khalas beranggotakan Mahmud Shalabi (vokalis), Abde Hathout (gitar), Fadel Qandil (perkusi/drum), dan Rooster (bas).
Musik
metal mereka bawakan berbeda lantaran dekat dengan nuansa padang pasir.
Mereka juga menggunakan syair-syair anti kekerasan, serta beberapa
syair sufi.
4.
Arsames
Arsames lahir dan besar di Kota Mashhad, Iran. Mereka membawa musik berirama cepat dan menghentak.
Beranggotakan
Ali Madarshahi(vokalis), Morteza Shahrami (gitar), Said Makari (bas),
dan Soros Kheradman (drum), mereka banyak berbicara soal budaya dan
kebesaran Islam masa lalu. Mereka juga suka lirik-lirik anti kekerasan.
5.
ArthimoTh
Ali Azheri seorang ulama muda asal Irak bergabung dengan band metal Iran
Arthimoth mengaku awalnya tidak menyukai musik ini. Dia mempercayai ini
haram. Namun ketika mendalaminya dan mempelajari sejarah metal serta
cabang rock lain semisal hardcore dan punk, Azheri larut dalam musik
itu.
Azheri mengatakan Al-Quran tidak mengharamkan musik
sementara hadist merujuk perkataan Nabi Muhammad jika musik itu dekat
dengan setan sudah lama dilemahkan oleh banyak ulama sejagat.
Generasi
muda muslim di Timur Tengah mengaku muak dengan peperangan dan
perebutan kekuasaan. Generasi metal muslim ini memilih caranya sendiri
untuk berjuang. "Kami suka perdamaian," ujar Azheri.
Pemuda
rajin salat lima waktu itu memilih menyuarakan ketidak seimbangan
dilihatnya dalam musik metal. Dia yakin generasi ini akan bertambah
seiring waktu dimana tak lagi orang menyukai perang.
Khalas
Khalas beranggotakan Mahmud Shalabi (vokalis), Abde Hathout (gitar), Fadel Qandil (perkusi/drum), dan Rooster (bas).
Musik metal mereka bawakan berbeda lantaran dekat dengan nuansa padang pasir. Mereka juga menggunakan syair-syair anti kekerasan, serta beberapa syair sufi.
4.
Arsames
Arsames lahir dan besar di Kota Mashhad, Iran. Mereka membawa musik berirama cepat dan menghentak.
Beranggotakan
Ali Madarshahi(vokalis), Morteza Shahrami (gitar), Said Makari (bas),
dan Soros Kheradman (drum), mereka banyak berbicara soal budaya dan
kebesaran Islam masa lalu. Mereka juga suka lirik-lirik anti kekerasan.
5.
ArthimoTh
Ali Azheri seorang ulama muda asal Irak bergabung dengan band metal Iran
Arthimoth mengaku awalnya tidak menyukai musik ini. Dia mempercayai ini
haram. Namun ketika mendalaminya dan mempelajari sejarah metal serta
cabang rock lain semisal hardcore dan punk, Azheri larut dalam musik
itu.
Azheri mengatakan Al-Quran tidak mengharamkan musik
sementara hadist merujuk perkataan Nabi Muhammad jika musik itu dekat
dengan setan sudah lama dilemahkan oleh banyak ulama sejagat.
Generasi
muda muslim di Timur Tengah mengaku muak dengan peperangan dan
perebutan kekuasaan. Generasi metal muslim ini memilih caranya sendiri
untuk berjuang. "Kami suka perdamaian," ujar Azheri.
Pemuda
rajin salat lima waktu itu memilih menyuarakan ketidak seimbangan
dilihatnya dalam musik metal. Dia yakin generasi ini akan bertambah
seiring waktu dimana tak lagi orang menyukai perang.
Arsames
Beranggotakan Ali Madarshahi(vokalis), Morteza Shahrami (gitar), Said Makari (bas), dan Soros Kheradman (drum), mereka banyak berbicara soal budaya dan kebesaran Islam masa lalu. Mereka juga suka lirik-lirik anti kekerasan.
5.
ArthimoTh
Ali Azheri seorang ulama muda asal Irak bergabung dengan band metal Iran
Arthimoth mengaku awalnya tidak menyukai musik ini. Dia mempercayai ini
haram. Namun ketika mendalaminya dan mempelajari sejarah metal serta
cabang rock lain semisal hardcore dan punk, Azheri larut dalam musik
itu.
Azheri mengatakan Al-Quran tidak mengharamkan musik
sementara hadist merujuk perkataan Nabi Muhammad jika musik itu dekat
dengan setan sudah lama dilemahkan oleh banyak ulama sejagat.
Generasi
muda muslim di Timur Tengah mengaku muak dengan peperangan dan
perebutan kekuasaan. Generasi metal muslim ini memilih caranya sendiri
untuk berjuang. "Kami suka perdamaian," ujar Azheri.
Pemuda
rajin salat lima waktu itu memilih menyuarakan ketidak seimbangan
dilihatnya dalam musik metal. Dia yakin generasi ini akan bertambah
seiring waktu dimana tak lagi orang menyukai perang.
ArthimoTh
Azheri mengatakan Al-Quran tidak mengharamkan musik sementara hadist merujuk perkataan Nabi Muhammad jika musik itu dekat dengan setan sudah lama dilemahkan oleh banyak ulama sejagat.
Generasi muda muslim di Timur Tengah mengaku muak dengan peperangan dan perebutan kekuasaan. Generasi metal muslim ini memilih caranya sendiri untuk berjuang. "Kami suka perdamaian," ujar Azheri.
Pemuda rajin salat lima waktu itu memilih menyuarakan ketidak seimbangan dilihatnya dalam musik metal. Dia yakin generasi ini akan bertambah seiring waktu dimana tak lagi orang menyukai perang.
0 komentar:
Posting Komentar